Mencermati kejadian demi kejadian ahir-ahir ini, dari mulai kejadian didalam negeri, oleh sebab pemberitaan yang semakin terbuka, hubungan sosial dan budaya yang perlahan mulai bergeser dan lain-lain, pun kejadian luar negeri dengan peristiwa 'nine elven' –nya 'world trade center' amerika, berikut penyerbuan besar-besaran negeri irak, negeri afganistan dan entah negeri mana lagi giliran berikutnya. Menjadikan kita seharusnya semakin bertanya akan adakah 'sesuatu' yang sebenarnya meliputi itu semua?
Akupun bertanya, ada apakah gerangan? bila setiap tahun negeri ini selalu diwarnai dengan rentetan aksi bom bunuh diri. Apakah sudah sedemikian parah? Sampai-sampai pada kejadian kemarin siang, minggu 25 September diperkirakan pukul 10.55 wib, 'bomb' bunuh diri itu terulang lagi di sebuah tempat peribadatan di daerah kepunten, solo, jawa tengah.
Sulit dipungkiri bila ahirnya banyak pemberitaan yang dilansir menyatakan ketidaksigapan aparat intelijen kita mengantisipasi hal ini semua. Saya-pun meng'iya'kan dengan penuh tebak dan terka. Karena bila saya cermati sebagai rakyat awam, dua minggu sebelum kejadian solo, tepatnya tanggal 11 september, ada ke-ricuh-an ambon yang juga menyebabkan beberapa nyawa rakyat negeri ini melayang sia-sia.
Mungkinkah ini adalah sebuah 'puzzle' yang sedang berproses membentuk pola besar yang 'mungkin' dengan sengaja sedang dibentuk oleh sebagian kecil kelompok? Akankah ia kemudian tak terbendung? Bilakah ketidak berdayaan kita membendungnya kelak menyebabkan semua yang telah terbangun akan terhancurkan sia-sia? Semoga ini hanya 'hayalan' bodohku saja.
Presiden dengan sangat sigapnya melakukan 'press conferrence' beberapa jam setelah 'bomb solo' terjadi. Menurut presiden, "teroris" masih ada, investigasi dilakukan tak terkecuali di kalangan internal keamanan, dengan harapan mendapatkan akar rumput permasalahan. Nyaris, semua 'press' pun membaca bahwa presiden mengakui ada 'sesuatu' yang perlu diperhatikan didalam tubuh aparaturnya.
Bila sepuluh tahun yang lalu, gedung 'world trade center' di kota new york nun jauh disana mengalami kegoncangan hebat dan ahirnya rubuh, namun pernahkah kita mendengar ada kegoncangan hebat lagi setelahnya. Mengapa negeri ini, negeri yang sangat jauh dengan gedung 'world trade center' itu, masih selalu diguncang 'bomb' baik dalam skala 'high' maupun skala 'low explosive'.
Akankah dalam waktu dekat semua hal ini terungkap, seandainya ini tak terungkap maka biarlah sejarah yang akan bercerita kepada anak cucu kita. Seperti kita mengetahui bagaimana Salahuddin Al Ayyubi membuka pintu gerbang palestina dan kemudian menerima kunci gerbang itu dengan semangatnya yang bijak. Kemudian kemakmuran dan ketentraman dihadirkan di palestina kala itu.
..wallahu a'lam bissawaab
Akupun bertanya, ada apakah gerangan? bila setiap tahun negeri ini selalu diwarnai dengan rentetan aksi bom bunuh diri. Apakah sudah sedemikian parah? Sampai-sampai pada kejadian kemarin siang, minggu 25 September diperkirakan pukul 10.55 wib, 'bomb' bunuh diri itu terulang lagi di sebuah tempat peribadatan di daerah kepunten, solo, jawa tengah.
Sulit dipungkiri bila ahirnya banyak pemberitaan yang dilansir menyatakan ketidaksigapan aparat intelijen kita mengantisipasi hal ini semua. Saya-pun meng'iya'kan dengan penuh tebak dan terka. Karena bila saya cermati sebagai rakyat awam, dua minggu sebelum kejadian solo, tepatnya tanggal 11 september, ada ke-ricuh-an ambon yang juga menyebabkan beberapa nyawa rakyat negeri ini melayang sia-sia.
Mungkinkah ini adalah sebuah 'puzzle' yang sedang berproses membentuk pola besar yang 'mungkin' dengan sengaja sedang dibentuk oleh sebagian kecil kelompok? Akankah ia kemudian tak terbendung? Bilakah ketidak berdayaan kita membendungnya kelak menyebabkan semua yang telah terbangun akan terhancurkan sia-sia? Semoga ini hanya 'hayalan' bodohku saja.
Presiden dengan sangat sigapnya melakukan 'press conferrence' beberapa jam setelah 'bomb solo' terjadi. Menurut presiden, "teroris" masih ada, investigasi dilakukan tak terkecuali di kalangan internal keamanan, dengan harapan mendapatkan akar rumput permasalahan. Nyaris, semua 'press' pun membaca bahwa presiden mengakui ada 'sesuatu' yang perlu diperhatikan didalam tubuh aparaturnya.
Bila sepuluh tahun yang lalu, gedung 'world trade center' di kota new york nun jauh disana mengalami kegoncangan hebat dan ahirnya rubuh, namun pernahkah kita mendengar ada kegoncangan hebat lagi setelahnya. Mengapa negeri ini, negeri yang sangat jauh dengan gedung 'world trade center' itu, masih selalu diguncang 'bomb' baik dalam skala 'high' maupun skala 'low explosive'.
Akankah dalam waktu dekat semua hal ini terungkap, seandainya ini tak terungkap maka biarlah sejarah yang akan bercerita kepada anak cucu kita. Seperti kita mengetahui bagaimana Salahuddin Al Ayyubi membuka pintu gerbang palestina dan kemudian menerima kunci gerbang itu dengan semangatnya yang bijak. Kemudian kemakmuran dan ketentraman dihadirkan di palestina kala itu.
..wallahu a'lam bissawaab
0 comments :
Post a Comment