Sep 30, 2011

7 Jenis SMS konten Penyedot PULSA (Tuyul Pulsa)

Pernah mendapat SMS yang isinya seperti ini:

"Ini papa minjem hp orang, tolong isikan pulsa 20 ribu ke nomor papa 085210724450. papa ada masalah di kantor polisi, jangan nelpon/sms dulu, biar papa yang hubungi".

Atau SMS yang sekarang lagi ngetrend:

"Tolong uangnya di transfer sekarang aja ke bank. Bca: 1761.334.242 a/n andi saputra. Sms saja kalau sudah di transfer. trimksi. penting".

Itu adalah beberapa SMS (tuyul pulsa) yang dikirim oleh orang tidak bertanggung jawab, yang hendak melakukan penipuan.

Nah, sekarang ini yang sedang ramai-ramainya adalah bisnis fitur/konten telepon seluler. Fitur atau konten yang ditawarkan penyedia jasa bentuknya bermacam-macam. Bisa dalam bentuk SMS motivasi, nada dering, game, browser, atau layanan-layanan bonus percakapan, kuis, serta undian. Ciri khas SMS tawaran konten ini biasanya berupa tiga atau empat kombinasi angka, misalnya 8686. Kalau dulu pelanggan membayar setelah setuju memakai fitur tertentu dengan cara mendaftar, sekarang ini menerima SMS dari penyedia konten aja sudah pulsa sudah terpotong.

Berikut ini adalah jenis-jenis tawaran SMS konten yang ujung-ujungnya adalah pemotongan pulsa (tuyul pulsa):

SMS konten penyedot pulsa 1: SMS Klaim

Ini SMS yang mengabarkan pelanggan sudah berlangganan konten tertentu sehingga pulsanya dipotong, padahal tak pernah mendaftar. Masalahnya, untuk menghentikan langganan itu, pelanggan harus mengirim unreg, yang memakan pulsa. Jika gagal, mesti ke kantor operator dengan mengisi formulir penghentian.

SMS konten penyedot pulsa 2: SMS Jebakan

SMS ini menawarkan hadiah jika menekan nomor tertentu. Misalnya, *123#. Tekan 1 untuk Rp 100 juta, dan seterusnya. Ketika nomor ditekan, pelanggan dianggap mendaftar, dan pulsa tersedot. Jika mau berhenti, pelanggan mesti mengajukan komplain ke operator.

SMS konten penyedot pulsa 3: Tuyul Digital

Pelanggan menerima SMS tawaran konten. Padahal pelanggan tak pernah meminta konten ini. Menerima SMS jenis ini saja pulsa sudah terpotong. Meski tidak melakukan registrasi, alias diabaikan, SMS akan terus datang dan pulsa juga terpotong.

SMS konten penyedot pulsa 4: OPT OUT

Tawaran SMS gratis berlangganan fitur, misalnya lagu nada dering. Menerima lagunya memang gratis, tapi membalas SMS untuk mendaftarnya terkena pemotongan pulsa. Fitur ini akan diperpanjang secara otomatis tanpa diminta pelanggan. Setelah masa gratis selesai, pulsa pelanggan terpotong. Kasus yang paling banyak dikeluhkan, ketika pelanggan akan berhenti, tak bisa melakukan unreg atau kesulitan menghubungi layanan pelanggan.

SMS konten penyedot pulsa 5: Jebakan Menu

Jebakan melalui browser di telepon. Iklan yang menggiurkan bisa jadi jebakan: jika diklik untuk melihat isinya, konsumen dianggap mendaftar berlangganan fitur yang diiklankan. Maka pulsa pun dipotong karena dianggap berlangganan.

SMS konten penyedot pulsa 6: Promo Jebakan

Muncul saat mengecek pulsa bagi nomor prabayar. Tawaran hadiah memencet nomor tertentu yang membuat pelanggan dianggap mendaftar mendapat fitur, yang akibatnya pulsa dipotong.

SMS konten penyedot pulsa 7: Nada Dering Jebakan

Tawaran lewat nada dering saat menelepon dengan meminta menekan satu nomor. Penelepon terjebak menekan nomor itu karena menganggap sambungan akan putus jika tak menekan nomor tertentu. Menekan nomor ini sudah dianggap berlangganan.

sumber: majalah tempo


Sent from my BlackBerry® smartphone

0 comments :

Post a Comment