May 30, 2013

The Instagram, Kevin Systrom

Jakarta - Apa yang anda lakukan dengan uang sebanyak US$ 400 juta atau sekitar Rp 3,8 triliun? Susah mungkin membayangkannya, namun inilah harta kekayaan bersih seorang Kevin Systrom setelah 'menjual' Instagram kepada Facebook senilai Rp US$ 1 miliar pada April 2012 lalu.

Instagram awalnya hanya hadir untuk aplikasi iOS (sistem operasi Apple) saja, tapi Instagram akhirnya begitu populer sebagai jejaring sosial berbasis foto. Puncaknya, saat layanan ini hadir di Android dan menerima pinangan Facebook dengan mahar US$ 1 miliar.

Kesuksesan Instagram memang tak terlepas dari salah satu pendiri dan CEO-nya, yakni Kevin Systrom. Dia yang kini menjadi miliuner muda pernah bekerja di perusahaan ternama seperti Twitter dan Google.

Bekal itu pula yang menjadikannya berani untuk berdiri sendiri dan membangun startup yang kemudian hari dalam waktu singkat menjadi raksasa jejaring sosial baru. Apa yang kini dilakukan milyuner muda tersebut?

Dikutip dari AsiaOne, Kamis (30/5/2013), setelah akuisisi Facebook terhadap Instagram terlaksana, tim Instagram langsung pergi berlibur ke Napa, California.

Namun Kevin tidak pernah lupa terhadap sang guru. Apalagi guru fotografernya yang menginspirasi Kevin bisa menghasilkan uang dari foto. Ia berkunjung ke guru fotografernya ketika dirinya duduk di bangku SMP. Nama gurunya yakni Steve.

Instagram telah menembus angka 100 juta pengguna aktif bulanan. Kevin dalam blog resminya, menuliskan catatan penting nan menarik selama perjalanan timnya sejauh ini.

Systrom menceritakan bahwa awalnya tim Instagram hanya terdiri dari dua orang, termasuk dirinya. Perilisan layanannnya itu ia kisahkan terjadi saat cuaca dingin melanda San Fransisco Bay di bulan Oktober 2010.

Meski sehari setelahnya Instagram hanya mampu menjaring ratusan orang saja, namun mereka percaya bahwa kekuatan foto bisa menghubungkan orang pada apa yang terjadi di dunia sekitar mereka.

Systrom dibesarkan di sebuah kota kecil bernama Holliston di HMassacahusetts, Amerika Serikat. Minatnya terhadap dunia komputer mulai dirasakan saat dia masih duduk di sekolah menengah pertama (SMP).

Dia akhirnya masuk ke Stanford University mengambil jurusan Management Science and Engineering. Di saat kuliah dia menerima beberapa proyek di kampusnya, seperti membuat marketplace untuk siswa dan internet radio.

Tidak seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg atau pentolan lainnya di dunia teknologi, Systrom berhasil menyelesaikan studinya di kampus tersebut. Dia lulus pada tahun 2006.


Dikutip dari, http://bit.ly/118I4kP









0 comments :

Post a Comment