Feb 22, 2013

Tanah Abang

Tigor membawa Ucok,
adiknya yg baru datang dari Tarutung, jalan-jalan ke Monas.

Sampai
di puncak,
Tigor unjuk gigi pd adiknya.

"Cok,
tahu kau?
Itu rumahnya Presiden SBY,"
katanya.

"Bah, besar rumahnya ya Bang...,
jawab Ucok kagum.

"Kalau itu
Gedung Indosat,
kantor hanpon abang ini,"
katanya mengajak Ucok ke sisi barat sambil mengacungkan HPnya.

"Besar
dan tinggi
kantornya ya Bang?"
kata Ucok kagum.

"Karena itu keras suara hanpon abang ni,"
kata Tigor tegas.

"Yg besar-besar di sebelahnya, gedung apa bang?"
tanya Ucok.

"Itu gedung BI, dari situlah semua uang abang ini datang,"
kata Tigor me-nepuk2 dompetnya.

Ucok
makin kagum
pada abangnya yang
demikian dekat dengan kehebatan2 itu.

"Rumah Presiden itu belum seberapa besar, Cok,"
lanjut Tigor,

"tahu kau,
mulai dari BI itu
terus ke belakangnya sana,
itu semua Tanah Abang,"
jelas Tigor meyakinkan.

"Puji Tuhan, benar Bang?"
tanya Ucok makin kagum.

"Kalau
tak percaya kau,
kita tanya sama anak muda ini,"
kata Tigor.

"Dek,
betul kan
daerah di belakang BI
itu Tanah Abang?"

"Betul Bang,"
jawab pemuda itu.

"Apa kubilang...!!
Ayoklah kita turun,"
kata Tigor menarik adiknya yg makin kagum pada abangnya.

0 comments :

Post a Comment